
Perkembangan Janin di Usia 34 Minggu, Seperti Apa?
34 minggu berapa bulan usia kehamilan? Jika dihitung lagi, 34 minggu usia kehamilan sama dengan hamil 8 bulan. Tetaplah bertahan karena kehamilan masih berjalan sekitar kurang dari 2 bulan lagi.
Setiap pengalaman kehamilan selalu mendebarkan dan tak pernah sama. Walaupun normalnya kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu atau 280 hari, tapi nyatanya tidak semua kelahiran terjadi tepat di usia kehamilan 40 minggu. Beberapa kelahiran yang termasuk normal terjadi di usia kehamilan sekitar 37 minggu, 38 minggu, 39 minggu, atau bahkan 41 minggu. Kelahiran yang terjadi sebelum usia 37 minggu dianggap sebagai kelahiran prematur, dan kelahiran yang terjadi setelah 40 minggu biasanya menyebabkan bayi lahir dengan berat badan di atas 4 kg.
Bayi lahir 34 minggu berapa bulan?
Bayi yang lahir di usia 34 minggu sama seperti usia kehamilan 8 bulan. Semestinya bayi masih harus tinggal di dalam rahim untuk tumbuh dan berkembang sekitar 1,5 bulan lagi. Walau sudah memiliki bentuk seperti bayi sempurna, bayi yang lahir saat berusia 34 minggu digolongkan sebagai bayi prematur. Kelahiran prematur bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya seperti kurangnya konsumsi asam folat, zinc, atau zat besi ketika sedang menjalani program hamil.
Bayi yang lahir prematur juga biasanya memiliki kecacatan lahir atau kelainan genetik, yang sebenarnya bisa dideteksi di trimester pertama kehamilan dengan berbagai tes, misalnya NIPT test, tes amniocentesis, atau tes CSV.
Perkembangan janin di usia kehamilan 34 minggu

Di usia kehamilan 34 minggu, janin sudah tumbuh sekitar 31 cm yang diukur dari kepala hingga pantatnya (yang disebut CRL), panjang janin dari kepala hingga tumitnya sudah tumbuh sekitar 44,2 cm (yang disebut CHL). Sedangkan berat badan janin usia 34 minggu berkisar sekitar 2.312 gram, mirip seperti sebuah melon.
Beberapa perkembangan janin di usia kehamilan 34 adalah sebagai berikut:
Tumbuhnya lanugo di sekujur tubuh janin
Di sekujur tubuh janin ditumbuhi bulu-bulu halus yang disebut lanugo. Lanugo ini akan hilang seiring dengan proses kelahiran, dan mungkin akan menyisakan sedikit bulu saja yang bisa Anda lihat di beberapa bagian tubuh seperti di tengkuk, punggung maupun lengan atasnya. Namun, bulu-bulu ini akan segera rontok dan hilang setelah bayi dilahirkan.
Lanugo bermanfaat untuk melindungi janin dari perubahan suhu di dalam perut. Bulu-bulu halus tersebut akan menjaga agar janin tetap hangat hingga dilahirkan nanti.
Munculnya lapisan vernix caseosa
Selain ditumbuhi bulu-bulu lanugo, tubuh janin akan diselimuti semacam lapisan tebal yang bertekstur creamy seperti keju, yang disebut vernix caseosa.
Zat putih mirip keju ini telah berkembang di kulit janin selama di dalam kandungan. Jejaknya mungkin akan terlihat pada kulit setelah dilahirkan. Lapisan pelindung ini melindungi kulit janin yang terendam air ketuban selama berada di dalam rahim agar kulit janin tidak keriput. Tanpa perlindungan dari lapisan ini, kulit janin bisa pecah-pecah atau berkerut di dalam rahim.
Perlindungan vernix caseosa membuat kulit janin menjadi lembut setelah lahir, serta terlindungi dari infeksi saat di dalam kandungan. Mendekati waktu kelahiran, jumlah lapisan ini secara alami akan berkurang.
Cairan ketuban yang semakin banyak
Di usia kehamilan 34 minggu, jumlah cairan ketuban akan berada pada puncaknya. Cairan yang melindungi janin berkisar 800 mililiter yang memungkinkan janin tetap bisa bergerak dengan nyaman di dalam rahim. Janin akan menelan sebagian dari air ketuban ini dan berlatih bernafas dengannya. Anda tidak perlu khawatir karena cairan ketuban di usia kehamilan normal sangat membantu perkembangan otot dan tulang, sistem pencernaan dan juga paru-paru janin.
Perkembangan lainnya pada janin usia 34 minggu
Selain adanya lapisan yang melindungi janin, beberapa perkembangan seperti tulang yang mulai mengeras (kecuali tulang tengkorak), tumbuhnya kuku, tumbuhnya testis yang sudah mulai turun ke kantung skrotum, tumbuhnya paru-paru terjadi di usia kehamilan 34 minggu.
Karena janin sudah bertambah beratnya, ia akan mulai menyimpan lemak di balik kulitnya untuk membantu menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
Di usia kehamilan ini, Anda akan tetap merasakan pergerakannya, namun mungkin tidak akan terlalu aktif karena ia sudah mulai merasa sesak dan kesulitan bergerak. Satu-satunya yang bisa dengan jelas Anda rasakan adalah tendangan dan tinjuannya yang terasa sangat keras.
Gejala yang dirasakan saat hamil usia 34 minggu

Di usia kehamilan 34 minggu, tidak banyak gejala kehamilan yang Anda rasakan selain keinginan buang air kecil yang semakin sering, terutama di malam hari. Hal ini disebabkan oleh ukuran perut Anda yang semakin membesar dan menekan kandung kemih, akibatnya Anda akan terus menerus merasakan keinginan buang air kecil.
Walaupun demikian, bukan berarti Anda harus mengurangi jumlah cairan tubuh dengan tidak minum cukup air putih. Agar terhindar dari dehidrasi, sebaiknya Anda tetap minum cukup air putih setidaknya 7-8 gelas setiap hari.
Gejala kehamilan lain yang mungkin terasa mengganggu adalah kesulitan mengontrol buang air kecil. Anda mungkin akan mengalami kebocoran urin ketika batuk, bersin, tertawa atau melakukan aktivitas fisik seperti mengangkat sesuatu yang cukup berat. Kondisi kebocoran urin ini dikenal dengan istilah inkontinensia, yang sangat umum dan wajar dialami sebagian besar ibu hamil.
Gejala lain yang mungkin menyertai yaitu:
- Kesulitan tidur
- Kelelahan
- Payudara terasa lembek
- Pembengkakan pada wajah dan kaki
- Sesak napas
- Heartburn dan gangguan pencernaan
Tips menghadapi gejala kehamilan 34 minggu

Tetap semangat, ya, walau gejala kehamilan di usia kehamilan 34 minggu ini terasa cukup berat. Untuk meringankan gejalanya, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:
Mencukupi kebutuhan tidur berkualitas
Walau kesulitan tidur seringkali mengganggu karena ketidaknyamanan akibat ukuran perut yang semakin besar, Anda bisa mencukupi kebutuhan tidur misalnya dengan tidur siang lebih lama.
Bila ukuran perut membuat Anda tidak nyaman, Anda bisa menambahkan bantal di kedua sisi kaki dan tidur dalam posisi miring. Saat hendak bangun, lakukan dengan perlahan agar Anda tidak pusing dan pingsan.
Mengurangi gejala heartburn
Heartburn adalah ketika asam lambung Anda naik ke kerongkongan yang umum dialami sebagian besar ibu hamil akibat rahim membesar dan terus menerus mendesak organ pencernaan. Akan ada perasaan seperti sensasi terbakar di dada dan tenggorokan ketika asam lambung mulai naik. Untuk mengurangi gejala ini sebaiknya Anda menghindari makanan pedas, makanan yang terlalu asam, makanan yang digoreng dan juga kafein.
Selain itu, pertimbangkan untuk menambah bantal ekstra sehingga posisi kepala menjadi lebih tinggi dan mencegah asam lambung naik.
Mencegah kebocoran urin (inkontinensia)
Kebocoran urin sebaiknya tidak dicegah dengan membatasi asupan air minum. Tetap cukupi kebutuhan air minum dan buang air kecil setiap Anda merasakan kandung kemih sudah penuh.
Gunakan pantyliner untuk membantu menampung kebocoran kecil yang tak bisa Anda tahan ketika batuk, bersin, atau tertawa. Namun menyilangkan kaki ketika batuk, bersin atau tertawa kabarnya bisa sedikit membantu mengatasi kebocoran urin.
BACA JUGA: NIPT Test, Metode untuk Mengetahui Kondisi Janin Sejak Dini
Karena usia kehamilan yang sudah mendekati persalinan, Anda mungkin berminat mempertimbangkan pijatan perineum yang akan mempermudah proses persalinan nanti. Pijatan ini bisa Anda lakukan lebih dari satu kali setiap hari yang bermanfaat mencegah robekan vagina dan menurunkan risiko episiotomi selama persalinan normal. Tetap sehat sampai persalinan nanti, ya.
Sumber:
- https://www.babycenter.com/pregnancy/week-by-week/34-weeks-pregnant
- https://www.verywellfamily.com/34-weeks-pregnant-4159227
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/34-weeks-pregnant#self-care-tips
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/vernix-caseosa#What-is-the-vernix-caseosa?